Cinta Sejati

Rumi: Jangan engkau mencari Cinta Sejati, tapi carilah penghalang-penghalangnya, karena Cinta Sejati tak kan pergi kemana.
QS.2:165. Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat lalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).

Cinta Sejati itu adalah cinta kepada ALLAH, Cinta Sejati tak kan pergi kemana, namun engkau yang kemana-mana bersama penghalang-penghalang Cinta Sejati.

Engkau asyik dengan cinta semu kepada tandingan-tandingan selain ALLAH, sesungguhnya ALLAH tiada yang dapat menandingi-Nya. Lihat betapa engkau menyembahnya dengan penuh harapan akan keabadian, engkau menggantungkan seluruh kehidupan kepadanya.

Tidakkah engkau sadar akan penyesalan yang akan menimpamu, jika engkau terus menerus mencintainya? Tahukah engkau kecintaanmu itu telah menghalangi jalan menuju Cinta Sejati? Karena cinta yang ada pada dirimu penuh dengan hawa nafsu dan syahwat, sedangkan Cinta Sejati meruntuhkan hawa nafsu dan syahwat.

Jika engkau telah memiliki Cinta Sejati itu, maka tak ada lagi penderitaan dan kesedihan dalam kehidupanmu. Maka jika engkau mengaku telah memiliki Cinta Sejati, namun engkau masih merasakan penderitaan dalam kehidupan, sesungguhnya engkau belum memiliki Cinta Sejati.

Engkau mencintai istrimu, namun tatkala istri tidak dapat memenuhi permintaanmu dan timbul amarah pada dirimu, maka itu menunjukkan tak ada cinta di dalam hatimu.

Cintamu masih diliputi dengan hawa nafsu. Cinta Sejati tidak mementingkan diri sendiri, tidak merasa diri paling benar, mampu berbagi kepada sesama, berdiri sama tinggi duduk sama rendah.

Nabi Muhammad Saw.menyuruhmu berpuasa pada setiap pertengahan bulan, karena pada saat itu syetan-syetan sedang dalam keadaan birahi, maka jika engkau melampiaskan hasrat cintamu kepada istrimu, khawatir syetan ikut serta bersamamu melampiaskan birahinya.

Cari penghalang-penghalang itu, lihat orang-orang di sekitarmu, tuluskah senyumnya ketika mereka bertemu denganmu? Apakah mereka takut di setiap kehadiranmu?

Apakah engkau merasa hebat dengan jabatanmu di perusahaan tempatmu bekerja? Apakah engkau telah merasa nyaman dengan harta yang ada pada dirimu?

Jika engkau menjawab "ya" pada pertanyaan-pertanyaan itu, maka cinta terbesarmu bukan kepada ALLAH, karena engkau masih mencintai dunia, bahkan engkau telah mempertuhankan hawa nafsu dan syahwat. Itulah penghalang cintamu kepada ALLAH.